Tanaman nenas/nanas yang pertumbuhannya tersaingi gulma akan menjadi sangat kecil buahnya. Di Papua New Guinea dilaporkan bahwa nenas/nanas pada pertanaman yang gulmanya tidak dikendalikan hanya mempunyai bobot buah 609 g/buah, sedangkan pada areal tanpa gulma adalah 1.553 g/buah. Di Malaysia penurunan produksi oleh gulma mencapai 42% pada tanaman pertama dan 21% pada tanaman ratoon. Pada gambar 7 diperlihatkan bedengan nenas/nanas dengan satu barisan.
Gulma yang banyak terdapat di kebun nenas/nanas adalah teki (Cyperus rotundus), alang-alang (Imperata cylindrica), mikania (Mikania micrantha), dan Asistasia sp. Gulma dapat dikendalikan secara mekanik maupun dengan herbisida. Penyiangan gulma secara mekanik dilakukan setiap 45 hari. Setiap hektar memerlukan tenaga senilai 7 HOK untuk penyiangan.
Pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan herbisida Paracol (bahan aktif 276 g/l paraquat diclorida) dicampur Ally (bahan aktif 20% metil metsulfuron). Paracolsevabyak 60 ml dicampur dengan Ally 3 g dilarutkan dalam air 18 liter. Volume semprot adalah 270 – 288 liter larutan per hektar, sedangkan alang-alang dikendalikan dengan Round Up (bahan aktif 480 g/l isopromil amina glifosate) dengan konsentarsi 6 ml/l air. Larutan ini disemprotkan secara spot yang ada alang-alangnya atau dioleskan ke daun alang-alang.
Kamis, 15 Desember 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar